Pemuda Kompetitif di era ASEAN Community
Tak
terasa 15 hari lagi menuju ASEAN Community. Sudah siapkah kita ? Sudah siapkah
generasi muda mempersiapkan perubahan ini ? belum ada jawaban pasti mengenai
hal itu, karena jawaban pastinya ada di kita sendiri.
Kondisi ini menuntut para pemuda untuk lebih meningkatkan kompetensi diri menghadapi dunia global. Tak ada lagi waktu untuk kita para pemuda berdiam diri menghadapi kondisi baru ASEAN Community.
Kondisi ini menuntut para pemuda untuk lebih meningkatkan kompetensi diri menghadapi dunia global. Tak ada lagi waktu untuk kita para pemuda berdiam diri menghadapi kondisi baru ASEAN Community.
Pemuda
saat ini bukan hanya sebagai pelaku perubahan (Agent Of Change) tetapi juga
sebagai pengarah perubahan (Director Of Change), maka perubahan sosial tidak
akan terjadi jika agen-agen perubahan dan pengarah berdiam diri, stagnan dalam
berpikir dan bertindak. Perubahan di dunia begitu cepat dan komprehensif. Seluruh
sendi-sendi kehidupan pun tidak luput dari pengaruh perubahan yang seringkali
tidak menentu. Perubahan dalam hal ini adalah menuju ASEAN Community.
Jika
kita tidak siap, maka kita akan digilas oleh perubahan itu sendiri. Karena
perubahan dapat terjadi apabila terdapat agen perubahan. Oleh karena itu,
persiapkan diri kita sebagai agen perubahan yang bukan hanya sebagai pelaku
perubahan namun sebagai pengarah perubahan.
Pemuda Kompetitif
Pemuda
harus selalu mempersiapkan diri dengan segenap kemampuan untuk mampu
berkompetisi di era perubahan. Energi pemuda harus diarahkan kepada hal
positif, bermanfaat, dan konstruktif guna terwujudnya masa depan Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur.
Kebijakan
pemerintah Indonesia saat membuka diri dalam ASEAN Community perlu kita maknai
sebagai suatu peluang positif. Walaupun dalam kenyataannya kondisi tersebut
memiliki peluang dan tantangan sendiri. Peluang bagi mereka yang siap dan
tantangan bagi mereka yang belum siap. Apalagi dengan Kebijakan Pemerintah yang
tidak mengharuskan pekerja asing menggunakan bahasa Indonesia di Indonesia.
ASEAN
Community merupakan suatu fenomena yang menurut pandangan orang awam isinya
berupa kemajuan, tetapi apa yang akan terjadi sesungguhnya tidaklah seindah
yang dibayangkan. Negara-negara Asia tenggara telah bersiap-siap menghadapi
sebuah era yang membuat perbatasan negara tidak lagi mempunyai arti penting.
Perawat-perawat di negara Vietnam bahkan sudah mulai belajar bahasa Indonesia
karena mereka mengetahui bahwa Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia
Tenggara. Menurut sosiolog Inggris, Anthony Giddens, tidak semua negara memang
siap menghadapi era perubahan, entah baik atau buruk, kita didorong untuk masuk
ke dalam dunia tanpa batas itu.
Penulis
optimis bahwa langkah pemerintah ini sangat bijaksana karena akan menjadi
trigger bagi pemuda-pemuda Indonesia untuk meningkatkan kompetensi diri untuk
bisa bersaing dan berkompetisi. Pemuda Indonesia harus menjadi tuan rumah di
negeri sendiri dan selalu berupaya untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Hidup
Pemuda Indonesia !!!
Komentar
Posting Komentar