Perkembangan Lembaga Pers Mahasiswa di Indonesia



Pers mahasiswa telah ada di Indonesia sejak sebelum Kemerdekaan RI. Kebangkitan Nasional (1908) dan Sumpah Pemuda (1928) memiliki pengaruh yang amat berarti bagi kelahiran Pers Mahasiswa.
Sebut saja Jong Java yang diterbitkan oleh pelajar dan mahasiswa pada tahun 1914, Indonesia Merdeka yang diterbitkan oleh mahasiswa Indonesia di negeri Belanda pada tahun 1924, lembaga pers mahasiswa lainnya.
Sebelum menginjak lebih jauh kita harus mengetahui apa itu pers. Pers dalam pengertian luas adalah seluruh alat komunikasi massa seperti radio, televise, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya, tetapi dalam pengertian sempit, adalah Surat Kabar dan Majalah atau media cetak lainnya. Pers Mahasiswa adalah entitas penerbitan mahasiswa yang ada di kampus perguruan tinggi yang dikelola oleh mahasiswa. Pers mahasiswa di Indonesia sangat penting peranannya dalam gerakan sosial dan gerakan demokrasi. Mahasiswa merupakan ujung tombak lahirnya sebuah perubahan ke arah lebih baik dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap langkah dan perkataan mahasiswa hendaknya melahirkan suatu perubahan ke arah kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Namun, dalam perjalanannya menuju zaman modern seperti sekarang ini, minat mahasiswa terhadap kegiatan pers mulai sedikit demi sedikit luntur. Mindset/pandangan amatir pers yang dikelola oleh mahasiswa dan rendahnya minat mahasiswa lain untuk membaca sebuah berita/informasi actual yang diproduksi dan dikelola oleh lembaga pers mahasiswa. Penulis mengangkat dua kendala atau masalah yang sedang dialami oleh beberapa lembaga pers mahasiswa tingkat fakultas.
Kita mengakui bahwa eksistensi kehidupan pers mahasiswa Indonesia banyak tergantung pada kondisi obyektif politik, di samping itu penyebab lain bagi hidup matinya pers mahasiswa adalah dilemma antara profesionalisme dan amatirisme. Penulis akan memfokuskan diri pada pembahasan tentang dilemma antara profesionalisme dan amatirisme lembaga pers mahasiswa Indonesia. Mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan perkuliahannya dalam waktu 3,5-5 tahun. Aktivitas di dunia pers mahasiswa merupakan aktivitas tambahan dan amatir sifatnya. Persepsi pada focus pertama inilah yang harus kita ubah dari amatirisme menjadi profesionalisme. Dengan label mahasiswa yang kita sandang jangan sampai membuat rasa profesionalisme menjadi pudar, justru kita mahasiswa dan dengan pers, kita harus mampu menunjukkan rasa profesionalisme kita agar kelak ketika kita lulus nantinya kita memiliki bekal kemampuan dan juga rasa profesionalisme tinggi yang merupakan bekal utama kita.
Kemudian, focus kedua pada pembahasan penulis adalah rendahnya minat mahasiswa lain terhadap media penyampaian berita/informasi yang diproduksi dan dikelola oleh lembaga pers mahasiswa tingkat fakultas. Media penyampaian berita/informasi pada lembaga pers mahasiswa masih melalui media cetak. Lembaga pers mahasiswa cenderung mengarah pada pengertian sempit tentang pers. Di perkembangan teknologi yang modern ini saatnya lembaga pers mahasiswa dituntut lebih kreatif dalam mengelola kegiatan publikasi berita/informasinya. Mahasiswa pembaca berita pada era modern ini lebih menyukai sesuatu yang instan, sama halnya dengan berita/informasi, mahasiswa pembaca berita lebih menyukai membaca berita melalui media elektronik yaitu berita online. Mahasiswa lebih menyukai berita online yang disajikan oleh situs-situs berita online terkemuka seperti kompas, jawa pos, dan lainnya. Perkembangan seperti ini lah yang seharusnya lembaga pers mahasiswa tingkat fakultas ikuti. Saatnya Lembaga Pers Mahasiswa menyajikan berita/informasi tidak hanya melalui media cetak tetapi melalui media elektronik juga.
Kesimpulannya, lembaga pers mahasiswa harus memiliki manajemen pers yang profesinal agar mental para anggota lembaga pers mahasiswa sudah terbentuk sejak masa mahasiswa dan lebih kreatif dan inovatifnya media penyampaian berita/informasi dari lembaga pers mahasiswa kepada para mahasiswa pembaca.


DAFTAR PUSTAKA
·        Siregar, Amir Efffendi, Pers Mahasiswa Indonesia Patah Tumbuh Hilang Berganti, Penerbit PT Karya Unipress, Jakarta, 1983
http://hendyaprilian.blogspot.com/2013/06/menatap-ancaman-dalam-peluang.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Panjang meraih Beasiswa Fulbright (Part 1)

Perjalanan Panjang meraih Beasiswa Fulbright (Part 2)

Perjalanan Panjang meraih Beasiswa Fulbright (Part 3)