Jalan Juang Menjadi Pengusaha Muslim



Malam ini, ladang wawasan kami kembali diperluas. Kali ini datang dari Bapak Yasir Salim Basyrewan CEO PT Usaha Utama Bersaudara, pemilik Brand Lawang Agung, sebuah perusahaan bidang souvenir dan oleh-oleh di wilayah Surabaya.
Sedikit mengulas perjalanan beliau, Bpk Yasir merupakan alumni D3 Teknik Sipil ITS. Selepas kelulusan, beliau sempat ingin untuk bekerja sesuai bidang ilmu semasa kuliah. Namun, takdir berkata lain, amanah dari orangtua untuk melanjutkan usaha keluarga harus dilakukan.  Hal ini menjadikan beliau harus keluar dari zona nyaman (out of comfort zone). Alhamdulillah, perjuangan keras tak kenal lelah menjadikan usaha beliau berkembang sampai saat ini sekitar 3 toko telah dibuka.
Ada 3 hal yang beliau sampaikan sebagai bekal dalam menyiapkan diri menjadi pemimpin Indonesia di masa depan. Pertama, milikilah tujuan. Beliau menganalogikan saat kita berkuliah, mengapa kita harus kuliah, mengapa ambil di jurusan tersebut, dan setelah kuliah apa yang akan kita lakukan. Kita harus mampu menentukan dan memantapkannya. Dengan memiliki target, kita akan merasa pentingnya waktu. Waktu yang kita miliki agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
Kedua, sukses tidaknya seseorang 5 tahun ke depan dapat dilihat dari 3 aspek. Aspek-aspek tersebut yaitu siapa temannya/lingkungannya, buku apa saja yang sudah dibaca, dan tempat mana saja yang sudah dikunjungi. Ketiga poin ini menjadi relevan bagaimana kita sebagai pemimpin masa depan mulai mempersiapkan diri dengan menjawab dan melaksanakan ketiga aspek tadi.
Ketiga, persoalan mentalitas. Bapak Yasir membagi mentalitas ke dalam dua hal yaitu the winner dan the looser. The winner memiliki sifat-sfat seperti bertanggung jawab, dapat dipercaya, dan lainnya. Sedangkan the looser memiliki sifat sebaliknya yaitu blaming (mudah marah), denier (close-minded), dan excuse (selalu mencari alasan).   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Panjang meraih Beasiswa Fulbright (Part 1)

Perjalanan Panjang meraih Beasiswa Fulbright (Part 2)

Perjalanan Panjang meraih Beasiswa Fulbright (Part 3)